(www.unplash.com)

Kedungademmu.idDi tengah derasnya arus informasi digital, hoaks bagaikan virus yang menyebar tanpa ampun. Satu kali klik, satu kali bagikan, dapat menjadi awal dari kesalahpahaman massal. Padahal, menyebarkan informasi palsu bukan sekadar berbahaya—namun juga dapat berdosa.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti...”
(QS. Al-Hujurat: 6)

Berdasarkan ayat ini, berikut lima tips cerdas agar kita tidak menjadi korban—atau bahkan pelaku—penyebaran hoaks:

Pertama Periksa Sumber Jangan Asal Sebar 
Tanyakan pada diri sendiri: siapa yang menyampaikan? Jika sumbernya tidak jelas atau anonim, jangan langsung dipercaya. Orang bijak akan melakukan tabayyun, bukan terburu-buru menyebarkan.

Kedua Baca Secara Menyeluruh Bukan Hanya Judul
 Judul kerap kali bersifat provokatif dan tidak mewakili isi. Bacalah hingga tuntas, lalu renungkan: ini fakta atau sekadar opini yang dibumbui sensasi?

Ketiga Verifikasi melalui Situs Pemeriksa Fakta
Gunakan situs seperti turnbackhoax.id, cekfakta.com, atau langsung melalui laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam Islam, klarifikasi merupakan bagian dari amanah dalam menyampaikan informasi.

Keempat Waspadai Gambar dan Video yang Menyesatkan
Video dapat dipotong, gambar dapat dimanipulasi. Gunakan Google Image Search atau aplikasi pendeteksi hoaks untuk memastikan keaslian materi visual yang diterima.

Kelima Tahan Jari, Jangan Jadi Penyambung Dusta
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
Cukuplah seseorang dianggap pendusta apabila ia menceritakan semua yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Jangan menjadi bagian dari rantai penyebaran kebohongan. Diam itu emas—terlebih jika informasi yang diterima belum pasti kebenarannya.