—Kelompok Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Bojonegoro terus menunjukkan komitmennya dalam membangun pertanian yang sehat dan ramah lingkungan. Melalui inovasi penggunaan pupuk organik Biosaka dan pengurangan pupuk kimia hingga 50 persen, hasil pertanian mereka kini membuahkan hasil yang membanggakan, Selasa, (22/5/2024)
Hasil uji laboratorium terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa beras produksi petani Jatam dinyatakan negatif residu pestisida dan memiliki kandungan bahan pemutih (bleaching) di bawah ambang batas, yakni <0,1 mg/kg. Ini menandakan beras Biosaka aman dikonsumsi dan termasuk dalam kategori beras organik.
Abdul Rohim, salah satu petani Jatam, menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah uji lab beras Biosaka sudah keluar, hasilnya cukup memuaskan dan aman untuk dikonsumsi. InsyaAllah ini adalah beras sehat dan menyehatkan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Suwarto, Tenaga Ahli Jatam Bojonegoro, menyatakan dukungannya terhadap metode pertanian organik. “Kami mendukung penuh pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan pemupukan berbahan organik. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian,” jelasnya.
Ketua Jatam Bojonegoro, Agus Naim, mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh jamaah dalam program Biosaka. “Ini adalah bukti nyata dari kolaborasi dan kerja keras para petani Jatam,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Bojonegoro, Moch. Choirul Anam yang juga anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro. Ia menyampaikan bahwa MPM PDM Bojonegoro memberikan dukungan penuh terhadap Jatam.
“Alhamdulillah, hasil uji laboratorium membuktikan bahwa pengaplikasian Biosaka pada tanaman padi menghasilkan beras dengan 0 pestisida. Ini membuktikan bahwa beras tersebut organik. Kami mendukung penuh pengembangan metode ini sebagai bagian dari dakwah bil hal dan kontribusi nyata dalam menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian alam.”
Lebih lanjut, Choirul Anam menegaskan bahwa dukungan ini juga sejalan dengan program nasional Presiden RI H. Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia swasembada pangan pada tahun 2027, serta program quick win Bupati Bojonegoro, H. Setyo Wahono, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, bahagia, dan membanggakan.